Rabu, 11 Agustus 2010

FINAL DESTINATION 1 (2000), 2 (2003), 3 (2006)

final destinationGenres : Horror Thriller
Sutradara : David R Ellis (2) James Wong (1 dan 3)
Pemain : Devon Sawa, Ali Larter, Kerr Smith, Kristen Cloke, Daniel Roebuck (FD1), Mary Elizabeth Winstead, Ryan Merriman, Kris Lemche, Alexz Johnson (FD2) dan Ali Larter, A.J. Cook, Michael Landes, T.C. Carson (FD3)


Inti cerita dari setiap sekuel film Final Destination, hanyalah bercerita tentang sekelompok anak muda yang terkena semacam kutukan akibat menghindari maut. Mereka berupaya dengan berbagai cara untuk menghindari sang “malaikat maut”. Ceritanya sederhana, hanya berawal dari sang pemeran utama yang dalam benak fikirannya tiba-tiba melihat sebuah kejadian berupa kecelakaan/bencana yang akan menewaskan banyak orang (boleh dibilang sixth sense), ketika dia sendiri sedang berada disebuah tempat dimana kejadian itu akan berlangsung. Ketakutan membuatnya mengurungkan niatnya untuk melakukan hal yang bakal mendatangkan musibah tersebut, dan dia berupaya untuk menghalangi orang lain untuk tidak melakukannya pula. Akibatnya, dia dituduh sebagai orang yang kurang waras. Namun kenyataan berbicara lain, kecelakaan/bencana itu nyatalah terjadi. Sang pemeran utama bersama dengan yang mau mendengarnya berhasil terhindar dari bencana tersebut, akan tetapi kejadian aneh datang menimpa satu-persatu korban yang selamat. Satu persatu kematian datang menjemput mereka secara misterius. Dan dari kematian demi kamatian yang Misterius itu, memaksa pemeran utamanya mencoba memecahkannya, dan alhasil nyawa yang tersisa mereka coba lindungi satu demi satu, tapi apalah daya jika takdir sudah berbicara.

Pada sekuel pertama, diceritakan Alex seorang pelajar bersama kawan-kawannya hendak melakukan perjalanan ke Eropa. Ketika hendak naik pesawat tiba-tiba dia melihat bahwa pesawatnya yang mereka tumpangi itu nantinya akan meledak karena tabrakan. Alex mencoba memberitahukan kepada seluruh penumpang untuk mengurungkan perjalanannya itu. Alex beruntung, Bersama teman-temannya Alex mereka selamat, dan pesawat itu memanglah meledak.

Pada sequel kedua, kejadian awalnya Kimberly Corman melihat kejadian di depan matanya bahwa ia akan mengalami kecelakaan fatal. Mobil bertabrakan secara beruntun, dan setiap pengemudi menemui ajalnya masing - masing dengan cara yang sangat mengerikan. Demi menghindari ini, Kim pun menghentikan mobilnya di tengah jalan, memblokir mobil lain dibelakangnya. Termasuk memblokir sang Maut untuk mengambil nyawa - nyawa korbannya.
Dan pada sequel ketiga, diceritakan Enam tahun setelah peristiwa difilm pertama dan berpusat pada seorang senior sekolah tinggi, Wendy Christenson (Mary Elizabeth Winstead) yang memiliki firasat akan kecelakaan roller coaster disebuah taman hiburan yang melibatkan dia dan teman-temannya termasuk Kevin Fischer (Ryan Merriman), Erin (Alexz Johnson) dan Ian (Kris Lemche) yang selamat namun harus menghadapi konsekuensi dari “pura-pura mati.” Dan dari Ketiga sequel tersebut, mereka yang selamat diceritakan tetap akan menemui kematian dengan cara yang tragis secara berurutan.

Antara sequel satu dengan yang lainnya tidak saling berhubungan. Kalaupun ya, paling hanya memunculkan satu tokoh yang selamat dari maut pada sequel sebelumnya. Sementara cerita, seting dan tokoh benar-benar tidak saling berhubungan.

Film ini termasuk film ringan tapi penih kejutan. Kejutan-kejutan yang ditampilkan berupa adegan-adegan tragis pada saat ajal menjemput. Penonton akan dibuat tegang dan hebatnya sang sutradara memunculkan adegan kematian yang tak terduga sama sekali. Sang sutradarapun berani mempertontonkan adegan tragis tanpa ada sensor, adegan kepala putus, tulang patah, tubuh tertusuk benda tajam, sampai badan hancur tertimpa ring basket, dan adegan lainnya betul-betul ditampilkan secara vulgar dan meyakinkan. Di Amerika sendiri, film ini sempat dilarang untuk anak-anak yang berusia dibawah 21 tahun. Wow!, seperti apa sih serunya? Saat anda menonton dijamin anda akan tegang, kaget dan ngeri.

Berkat kesuksesannya film ini akan terus dibuat sequelnya. Memang dari sequel pertamanya sampai yang terakhir, film ini menyuguhkan bintang-bintang muda fresh yang nama-namanya masih belum banyak dikenal. Devon Sawa, Ali Larter, Kerr Smith, Kristen Cloke, Daniel Roebuck (FD1), Mary Elizabeth Winstead, Ryan Merriman, Kris Lemche, Alexz Johnson (FD2), Ali Larter, A.J. Cook, Michael Landes, T.C. Carson (FD3). Yang gw tahu cuma Kerr Smith yang pernah ikut dalam serial Dawson’s Creek. Yang jelas jika pengen mencari film penuh dengan adegan-adegan kejutsn, saya rasa film ini cocok sekali buat anda. Tapi hati-hati, nggak cocok sama penderita jantung !!

Download filmnya disini :
Final Destination 1
Final Destination 2
Final Destination 3

Senin, 09 Agustus 2010

Mr & Mrs Smith (2005)

mr&mrssmithGenres : Action, Romance, Comedy
Sutradara : Doug Liman
Pemain : Brad Pitt, Angelina Jolie, Adam Brody, Vince Voughn


Mr. & Mrs. Smith salah satu film yang cukup laris di tahun 2005 lalu, dibintangi oleh pasangan seksi Brad Pitt dan Angelina Jolie.

Kisahnya bercerita tentang sepasang suami istri, John (Brad Pitt) dan Jane Smith (Angelina Jolie) yang hidup dalam kebosanan. Kehidupan mereka layaknya warga biasa, namun dibalik semua itu mereka masing-masing memiliki rahasia, mereka berdua adalah pembunuh bayaran terkenal yang bekerja untuk kelompok yang saling bersaing. Saat kebenaran terungkap, John dan Jane berakhir dengan saling bertarung satu sama lain. Dan mereka berseteru demi profesionalisme pekerjaan.

Film ini perpaduan antara Action, Drama, dan Komedi. Tak tanggung-tanggung film yang dibuat dengan anggaran US$110 juta ini mencoba menyuguhkan adegan Action yang gila-gilaan dan panaaaash!. Ya, keseksian Angelina Jolie betul-betul ditonjolkan dalam setiap adegan baku tembak & baku hantam pasangan ini, and of course adegan percintaan dua sejoli inipun bener-bener diekspose. Tak pelak, setelah pembuatan film ini mereka terlibat affair.

Salah satu kalimat favorit saya di film itu yaitu pada saat adegan baku tembak,
setelah menembaki suaminya dengan senapan mesin..dar-der-dor-dar-der-dor.... tau-tau, Mrs. Smith berseru :" honey, are you ok?"....(gw ketawa sampe mules ...:)))

Kesuksesan Mr. & Mrs. Smith yang dibintangi oleh Brad Pitt dan Angelina Jolie direncanakan dalam waktu dekat akan dibuat dalam format serial TV di Amerika. ”Stasiun Televisi ABC telah memberikan lampu hijau kepada sutradara film tersebut untuk memulai pengambilan gambar," ungkap salah seorang reporter Hollywood Newspaper. lebih detail lihat Behind The Scene

Download filmnya disini
Mr. & Mrs. Smith Part 1
Mr. & Mrs. Smith Part 2

Sabtu, 07 Agustus 2010

Legally Blonde (2001) & Legally Blonde 2 : Red, White and Blonde (2003)

Legally BlondeGenres : Comedy.
Sutradara : Robert Luketic (Legally Blonde) Charles Herman-Wurmfeld (Legally Blonde 2)
Pemain : Reese Witherspoon, Luke Wilson, Selma Blair, Matthew Davis, Victor Garber, Jennifer Coolidge


Elle Woods (Reese Witherspoon) adalah gambaran gadis muda yang diidam - idamkan semua gadis di lingkungannya. Ia anak tunggal dari pengusaha kaya raya, ia menjabat sebagai presiden organisasi yang disebut Hawaiian Tropic Girl, belum gelar Miss june di kalender sekolahnya, punya pacar yang tampan dan berdarah ningrat (Warner Huntington III), cocok dengan segala macam jenis baju yang berwarna terang, termasuk favoritnya...PINK! Tiada hari tanpa warna yang satu itu. Yang terutama lagi dari semua itu...ia alami seorang blonde (rambut pirang keemasan). Kelebihan seorang blonde, ia sanggup membuat dirinya sangat terkenal, dan menarik perhatian banyak orang.

Kegembiraannya mendadak menjadi sebuah mimpi buruk di malam yang awalnya Elle perkirakan sebagai malam lamaran pertunangan untuknya. Warner, pria yang sangat dicintainya memberikan ultimatum : putus. Hanya karena Elle terlalu blonde!! Dengan kata lain Blonde identik dengan dunia entertainment, yang sudah pasti menyukai keberadaannya. Tapi sangat tidak disukai dengan klan dari Warner sendiri yang berdarah biru. Blonde identik dengan hura - hura dan otak dangkal. Jauh dari harapan keluarga Warner yang menginginkan menantu serius, dan pintar juga berprestasi di karirnya yang juga serius.

Elle yang sangat patah hati, masih ingin tetap merebut Warner untuknya. Jalan satu - satunya, ia harus masuk ke dalam Harvard Law School, sekolah yang menjadi pilihan utama untuk menjadi menantu klan Huntington.
Itulah awal perjalanan Elle, hingga dia menjadi seorang pengacara. Berawal dari niatnya untuk merebut hati sang mantan pacar, mendadak menjadi berubah.

Film ini dibalut sungguh kocak, dengan tidak meninggalkan kesan keremajaan di dalamnya. Keunikan film ini juga terjadi saat setting terbentuk di Harvard. Kampus yang identik dengan keseriusan mendadak didatangi Elle, gadis bak boneka Barbie.

Film bercerita tentang dunia pengacara cewek memang sudah banyak sekali dibuat, di Hollywood tercatat Two Weeks Notice (Sandra Bullock) dan ada salah satu serial teve konyol favorite gw yang cukup digandrungi juga di Amrik judulnya Ally McBeal (Calista Flockhart), di Indonesia sendiri ada Krisdayanti yang bermain bareng Gary Iskak dalam ”Jatuh Cinta Lagi”. Tapi sebagian besar film tersebut bernuansa Komedi Romantis, yang berpusat pada kisah percintaan sang pengacaranya. Dan di Legally Blonde, meski ada sedikit kesamaan, tapi ada nuansa yang baru dan unik dimunculkan disini. Dikemas secara ringan namun sangat menggelitik. (Simak adegan saat Elle berjalan diantara Mahasiswa Harvard yang berpakain serba hitam, sementara Elle…Pink!, Suasana persidangan ketika Elle menginterogasi sang terdakwa yang kata-katanya gak jauh dari yang namanya dunia kecantikan dan salon, yang paling gw inget di Legally Blonde, saat setting di Salon, Elle mengajari para wanita-wanita bagaimana cara memikat seorang pria, konyol abis……).

Film komedi ringan ini, melambungkan nama Reese Witherspoon dijagat perfilman Hollywood. Hingga sequel keduanya pun dibuat. Film pertamanya yang meraih box office di Amerika  memang didukung kemampuan sang penulis skenario berhasil memunculkan sebuah kasus yang dalam pemecahannya menghubung-hubungkan dunia hukum (lawyer) dengan dunia kecantikan, sehingga hasilnya betul-betul lucu.

Tapi sayang, sang penulis skenario sepertinya kehabisan cerita untuk bisa menghidupkan kembali sosok Elle Woods di pengadilan dalam memecahkan sebuah kasus. Kasus yang dipecahkan pun sepertinya terlalu muluk-muluk. Dimana Elle woods mecoba mencetuskan rancangan undang-undang anti pemanfaatan hewan untuk dijadikan subyek uji coba kosmetik. Sehingga tak heran jika sequel keduanya hanya sedikit menghibur, tapi lumayan luculah untuk standar film berbudget murah ini.
Film ini sangat pas untuk hiburan. Selain ceritanya ringan, film ini mampu membuat anda tersenyum dan terinspirasi melihat gaya, tingkah dan pola sang Elle Woods. That's my dream girl ha..ha..

Download filmnya disini :
Legally Blonde (2001)
Legally Blonde 2 : Red, White and Blonde (2003)

Minggu, 01 Agustus 2010

Walk The Line (2005)

Walk the lineGenres : Drama, Musical and Biopic
Sutradara : James Mangold
Pemain : Joaquin Phoenix, Reese Witherspoon, Ginnifer Goodwin, Robert Patrick, Dallas Roberts


Film ini diangkat dari kisah nyata Biografi perjalanan hidup seorang penyanyi country AS yang terkenal pada era tahun 1955, Johnny Cash namanya. Dalam film yang berdurasi 2 jam 15 menit ini diceritakan perjalanan Johnny Cash mulai dari kehidupan keluarga dimana Johnny dilahirkan, hingga obsesinya menjadi orang yang terkenal dengan kemampuannya bernyanyi dan memainkan gitar.

Impiannya mulai terkabul saat Sun Studio di Memphis mau mengontrak Cash membuat album rekaman. Musik J.R. Cash sangat berpengaruh pada budaya Amerika pada saat itu, didukung kemampuannya merangkai nada, kehebatan aksi panggungnya dan suaranya yang khas Cash menjadi tidak terlupakan. Cash suka bernyanyi membawakan lagu-lagu patah hati, perjuangan, hingga realita kehidupan.

Ketenaran dan kekayaan membuat kehidupan Cash mendadak berubah, mulai dari kehidupan rumah tanggan, kebiasaan, hingga gaya hidup. Sampai pada suatu waktu dia jatuh cinta lagi pada seorang penyanyi country wanita June Carter.

Perjalanan karir Johnny Cash ini bisa patut anda simak. Boleh dibilang ini bisa mewakili kehidupan artis pada umumnya. Akting Joaquin Phoenix dalam film ini sangat meyakinkan, dia mampu menyatu dan menghidupkan kembali sosok Johnny Cash. Sementara peran June Carter dimainkan oleh Reese Witherspoon (si Legally Blonde), akibat perannya difilm ini Reese meraih piala oscar ke 78 (2006) sebagai Aktris Terbaik (mengalahkan Judi Dench, Keira Knightley, Charlize Theron dan Felicity Huffman). Dan Reese juga meraih Best Actres pada Las Vegas Film Critics Society Award (2005), Wow!.

Memang kalau kamu nonton filmnya, kamu akan menemukan feel bagaimana saat Reese menghidupkan kembali sosok June Carter ketika membawakan lagu-lagu countrynya, apalagi saat duet dengan sang kekasih.
Selama Film ini, kita akan disuguhin lagu-lagu Johnny Cash yang ternyata keren dan asik untuk didengar (saya sendiri baru kalau tahu ternyata ada sang penyanyi country yang begitu melegenda bagi warga Amerika pada tahun 50an). Lagu-lagunya yang terkenal di antaranya adalah "I Walk the Line", "Folsom Prison Blues", "Ring of Fire", dan "The Man in Black". Dalam karirnya yang membentang 50 tahun, Johnny menjual lebih daripada 50 juta keping album. Fantastic!. Klik Behind The Scene kalau Mau tahu lebih dalam tentang Johnny Cash.

Download filmnya disini :
Walk The Line (2005)

50 First Dates (2004)

50firstdateGenres : Comedy and Romance
Sutradara : Peter Segal
Pemain : Adam Sandler, Drew Barrymore, Rob Schneider, Sean Astin, Lusia Strus


Dari judulnya saja kita sudah bisa bertanya-tanya ”50 kali kencan pertama”, kok bisa?. Ya, Itu sekilas pendapat orang saat pertama kali melihat poster dan membaca judul film ini. Dan ternyata, memang secara jelas judul ini betul-betul menggambarkan hubungan sepasang kekasih yang setiap kali kencan selalu mengulang obrolan-obrolan yang sama dari kencan yang paling pertama, bahkan detail hingga ke pertanyaan-pertanyaanpun ikut diulang. Memang konyol....ternyata sang kekasih wanita memilki penyakit lupa setiap hari, setiap bangun tidur pagi, lupa dengan semua apa yang terjadi kemarin.

Film ini sebetulnya tidak begitu lucu, tapi lumayan membuat anda sedikit tersenyum. Ke-error-an peran Drew Barrymore sebagai Lucy Whitmore, menjadi tumpuan kelucuan setiap adegan. Adegan-adegan konyolpun muncul pada saat Henry Roth (Adam Sandler) dengan berbagai macam ulahnya berusaha mencari solusi menyembuhkan penyakit sang kekasih. Dan adegan konyolpun digambarkan gak jauh-jauh dengan model film Sandler yang lainnya. Ya, dari sekian banyak film Adam Sandler, memang sebagian besar selalu mengkombinasikan humor yang kekanak-kanakan dengan sentimentalitas (cerita yang menggugah perasaan), tapi keduanya jarang terlihat membaur/menyatu. Bisa dibilang film ini sebetulnya berjenis Comedy Romance, tapi romantisnya kurang ngena, karena terlalu mengeksplor juvenile humor.

Tapi kalau untuk sekedar hiburan, film ini cukup menghibur. Meski tak ada pesan moral mendalam yang dapat diambil. Biaya produksinyapun murah, meski begitu film ini berhasil mengantongi US$120,776,832 di Amerika.

Download filmnya disini :
50 First Dates (2004)

Finding Nemo (2003)

finding-nemo
Genres : Action/Adventure, Comedy, Kids/Family and Animation
Sutradara : Andrew Stanton, Lee Unkrich
Pemain (Dubber) : Albert Brooks, Ellen DeGeneres, Alexander Gould, Willem Dafoe, Brad Garrett


Khusus penggemar film animasi, ini satu judul film yang tidak boleh kamu lewatkan. Film animasi paling laris karya Andrew Stanton dan Lee Unkrich ini bercerita tentang petualangan seekor ikan badut kecil bernama Marlin, dalam upaya pencarian anak satu-satunya Nemo yang hilang tertangkap seorang penyelam dari Sydney. Perjalanannya mencari Nemo penuh rintangan dan petualangan seru yang tak pernah dibayangkan sebelumnya oleh Marlin sebagai ikan badut yang hobbynya hanya bersarang di Anemon laut. Dalam perjalanannya dia bertemu dengan Dory seekor ikan biru yang punya penyakit short-term memory loss alias pikun, hingga Dory ikut serta dalam petualangan tersebut. Sementara Nemo mencoba berjuang untuk lepas dari aquarium dimana dia di pelihara oleh seorang dokter gigi di Pelabuhan Sydney.

Film animasi yang satu ini adalah film keluarga yang bukan hanya menghibur tapi juga mendidik. Kelucuan film animasi ini betul-betul mengocok perut, bukan hanya dari segi gambar 3Dnya saja, tapi dari segi cerita, dialog dan karakter-karakter tokoh hewan yang dimunculkan juga sangat unik dan lucu. Bayangkan jika ikan badut yang cool dipaksa melucon oleh temannya karena julukannya sebagai seekor clown fish, atau sekelompok ikan hiu yang ganas yang punya motto "jangan makan ikan, ikan adalah teman", apalagi melihat sosok Dory dengan penyakitnya yang selalu memunculkan adegan-adegan lucu dan menggelitik, dan masih banyak lagi adegan dengan dialog-dialog kocak dari awal sampai akhir film. Dijamin anda bakal tersenyum dibuatnya.

Penggambaran sifat/karakter tokoh-tokohnya (hewan/satwa) dijabarkan sangat lucu. Apalagi jika anda membandingkannya dengan sifat asli satwa-satwa tersebut di alam. Bayangkan jika hiu yang sebagai hewan ganas punya motto “kami tidak akan makan ikan, ikan adalah teman”, kemudian seekor cumi-cumi yang mengeluarkan tinta bukan hanya pada saat nyawanya terancam, tapi pada saat dia kaget juga. Terus ada sekelompok ikan kerapu jantan yang hobby bergerombol tiba-tiba menjadi kumpulan cowok penggoda, dan kawanan burung pantai yang suaranya digambarkan seperti berkata “mind (punyaku)”,dan ada ikan buntal yang suka banget bila melihat gelembung, udang laut yang hobby bersih-bersih, hingga kehadiran penyu, kepiting ala bruce lee, ikan pari sampai bintang laut, semuanya digambarkan secara mendetail tanpa cacat.

Untuk anak-anak, boleh dibilang film ini bisa jadi tontonan pendidikan mengenai alam bawah laut. Film ini juga sarat akan pesan moral yang dapat dipetik, mulai dari persahabatan, perjuangan dan kasih sayang.
Film berdurasi 1 jam 40 menit ini berhasil menyuguhkan suasana laut yang mempesona dengan berbagai kehidupan satwanya. Dan kesuksesan film ini bisa disejajarkan dengan sequel terakhir The Lord of the Ring: Return of the king yang juga rilis pada tahun yang sama dengan mencetak angka box office sebesar US$ 339,714,367 di Amrik.

Download filmnya disini :
Finding Nemo (2003)

Brokeback Mountain (2005)

BBGenres : Drama
Sutradara : Ang Lee
Pemain : Heath Ledger, Jake Gylenhaal, Anne Hathaway, Michelle Williams, Randy Quaid, Linda Cardellini


Sebuah kisah asmara dua orang pemuda, peternak Ennis Del Mar (Heath Ledger) dan seorang koboi rodeo, Jack Twist (Jake Gylenhaal) yang bertemu dimusim panas tahun 1963 saat menggembala ternak di sebuah peternakan di pegunungan Brokeback. Secara tak terduga hubungan mereka sangat intim, dan salah satu dari mereka mengidap komplikasi. Hadirnya kegembiraan dan tragedi-tragedi menggambarkan sebuah pernyataan dan kekuatan akan cinta. Itulah inti cerita film yang berdurasi 134 menit ini.

Brokeback Mountain merupakan karya terbaru peraih sutradara terbaik piala Oscar©, Ang Lee (sebelumnya Ang Lee pernah meraih Best Director lewat karyanya Crouching Tiger, Hidden Dragon (2000)), kali ini Ang Lee mencoba menyuguhkan kembali sebuah drama kisah cinta. Film ini sempat kontroversial karena secara terang-terangan mengekspos hubungan seksual antara dua orang pria. Bahkan di beberapa negara film ini dilarang diputar. Penontonnya pun terbatas bagi penonton berusia 17 tahun ke atas.
Dibalik kontroversialnya, justru kualitas film banyak mendapat pujian dari berbagai pengamat film, dan tentunya film ini menyabet bebrapa piala, dan masuk dibeberapa kategori.

Pada ajang Golden Globe 2006, Brokeback Mountain memenangkan 4 piala untuk kategori Film Drama Terbaik, Sutradara Terbaik, Naskah Terbaik dan Lagu Terbaik. Film ini juga memenangkan Golden Lion untuk film terbaik di Venis Festival tahun 2005. Dan pada ajang piala Oscar© 2006 film ini masuk dalam 8 kategori nominasi, mulai dari film terbaik, sutradara, aktor, aktor pendukung, aktris pendukung, skenario, sinematografi, hingga kategori musik asli terbaik. Namun sayangnya hanya tiga kategori yang berhasil diraih yaitu Sutrdara Terbaik, Skenario Adaptasi Terbaik serta Musik Asli Terbaik.

Ebert & Roeper, kritikus film terkemuka AS, memberikan "dua jempol" kepada Brokeback Mountain. Di RottenTomatoes.com, sebuah situs web pengumpul tinjauan film, sejumlah 188 review memberikan rata-rata persentase sebesar 88%.

Cerita film ini sendiri diangkat dari cerpen karya penulis pemenang penghargaan Pulitzer, Annie Proulx dan diadaptasi oleh penulis pemenang Pulitzer lainnya, Larry McMurtry dan Diana Ossana.

Banyak yang membandingkan film ini dengan kisah Romeo + Juliet ataupun Titanic. Meski di awal-awal cerita mengalir sangat lambat, tapi Brokeback Mountain tidak membosankan karena penonton disuguhi latar belakang pegunungan yang indah.

Menurut sang Produser James Schamus, film yang dibuat dengan budget murah sekitar US$ 14 juta ini berhasil balik modal di minggu pertama pemutarannya. Saat diputar secara terbatas di New York, Los Angeles, dan San Francisco pada rilis perdananya 9 Desember 2005, pendapatannya mencapai US$547.425 untuk 5 bioskop di minggu pertama. Dan Sampai dengan 20 Februari 2006 (2 bulan peredarannya), pendapatan kotor Brokeback Mountain telah mencapai $72 juta di Amerika Utara saja, dan $44,5 juta di seluruh dunia. Film ini menjadi film terlaris Focus Features saat ini. Menurut beberapa sumber, ini adalah pendapatan rata-rata tertinggi per putaran untuk jenis film drama di sepanjang sejarah perfilma. Anda Penasaran?

Download filmnya disini : 
Brokeback Mountain (2005)

Van Helsing (2004)

Van_HelsingGenres : Fantasy, Action, Adventure
Sutradara : Stephen Sommers
Pemain : Huge Jackman, Kate Beckinsale, Richard Roxburgh, David Wenham


Film ini bercerita tentang seorang superhero zaman dr. Frankenstein alias zaman antah berantah dimana manusia selalu diganggu kehidupannya oleh makhluk-makhluk aneh yang bernama Drakula, Warewolf (manusia srigala) dan Warlock.

Gabriel Van Helsing (Hugh Jackman) adalah seorang pria yang dikutuk dimana ia tidak dapat mengingat masa lalunya dan dikendalikan oleh misi yang tidak dapat ia tolak. Ditugaskan oleh sebuah organisasi rahasia untuk menemukan dan membunuh Dracula, suatu usaha agar ia dapat bebas dari mimpi buruk dunia yang menghantuinya : menjadi seorang pembunuh.

Dracula mencoba menghancurkan Anna Valerious (Kate Beckinsale), satu-satunya keluarga bangsawan berkuasa yang tersisa. Dipertemukan oleh musuh lainnya, Van Helsing dan Anna berencana untuk menghancurkan Dracula. Dalam menantang musuh yang tidak pernah musnah, Van Helsing berhasil membongkar sebuah rahasia yang tidak pernah ia bayangkan dan berhadapan dengan misteri yang tidak pernah terpecahkan di masa lalunya.

Film ini menggabungkan cerita drakula, manusia serigala, dr.Jekyl & Mr.Hyde dan juga Frankeistein dalam satu jaman. Ceritanya memiliki nilai imaginasi yang cukup bagus, penggambarannya didukung visual efeknya yang keren. Meski film ini bercerita tentang makhluk-makhluk aneh ala drakula dsb, tapi ini bukan film horror (seperti Dracula, Warewolf in Paris atau Jepper Creepers), melainkan film ini lebih enak dijuluki film petualangan (Adventure). Bahkan sutradara menyelipkan lumayan banyak bumbu humor pada beberapa adegan aksi dan dialognya.

Penggambaran setting cerita, dikemas cukup apik dan sesuai mulai dari costum, senjata/teknologi, hingga gedung-gedung bangunan. Dan difilm ini sosok drakula dibuat berbeda dengan film berbau drakula pada umumnya (berbagai versi Dracula, Blade, Underworld dll), disini dracula digambarkan bisa berubah menjadi monster kelelawar berbentuk manusia bersayap yang ganas.

Dijamin film ini akan lebih seru jika ditonton di bioskop atau layar lebar dengan sound system yang menggelegar.

Download filmnya disini : 
Van Helsing (2004)

My Big Fat Greek Wedding (2002)

My Big Fat Greek WeedingGenres :Comedy, Romance, Adaptation and Biopic
Sutradara :Joel Zwick
Pemain :Nia Vardalos, Louis Mandylor, Ian Gomez, John Corbett, Gia Carides


Wanita baik - baik berdarah Greek tentunya sudah pasti melakukan 3 hal penting dalam hidupnya : Menikahi pria Greek, melahirkan bayi Greek dan memasak seumur hidup hingga akhir hayat".
 Seluruh keluarga dari Portokalos mengkhawatirkan tentang Toula (Nia Vardalos). Umur 30 tahun belum menikah, bekerja di Dancing Zorba’s, restaurant Greek yang dimiliki oleh kedua orang tuanya.

Sampai akhirnya Toula mencoba keberuntungannya untuk bekerja pada saudaranya yang memiliki travel agensi. Dan betul saja, ia jatuh cinta pada seorang pria bernama Ian Miller (JOHN CORBETT), seorang guru SMU yang jangkung, tampan tapi dia bukan seorang Greek! Oops!.

Tentu saja keluarga Toula panik atas hal ini, terutama ayah kandungnya yang begitu antipati pada Ian. Toula sendiri kurang jelas apa yang membuat sang ayah antipati, apakah karena bukan seorang pria Greek atau seorang Vegetarian?. Sampai akhirnya Ian melamar Toula untuk menjadi istrinya. Bagaimana mereka berdua mengatasi hal ini ? Perbedaan budaya tentunya tak semudah begitu saja penyelesaiannya.

Film ini sangat cocok buat anda sebagai referensi, bahwa cinta dapat menyelesaikan setiap perbedaan yang ada. Teman-teman Jangan sampai kelewatan detik-detik ketika Toula pertama kali bertemu dengan Ian Miller. Toula memandangi Ian dari balik kaca dalam ruangan tempat dia bekerja, ketika Ian Miller lewat dan sempat ngaca di depan kantornya. Saking terpesonanya, sesuatu yang konyol terjadi sama Toula, apa itu?(penasaran? pokoknya lucccu banget!)

Download Filmnya disini : 

The Da Vinci Code (2006)

film14491Genres: Drama, Thriller, Adaptation and Politics/Religion
Sutradara : Ron Howard
Pemain : Tom Hanks, Jean Reno, Audrey Tautou, Alfred Molina, Ian McKellen


Tidak sedikit karya Hollywood yang mengundang banyak kontroversi di negara tertentu, taruhlah True Lies yang dituduh melecehkan masyarakat muslim, atau Memoir of A Geisha yang dituding oleh pemerintah Jepang me nguak sensualitas yang tidak sepatutnya dipertontonkan, dan yang masih hangat dalam ingatan kita adalah The Da Vinci Code, sebuah karya sinematografi yang disutradarai oleh Ron Howard dan merupakan deformasi utuh dari novel dengan judul yang sama.

The Da Vinci Code berawal dari sebuah novel karangan Dan Brown seorang penulis Amerika dan diterbitkan pada 2003 oleh Doubleday Fiction (ISBN 0385504209). Buku ini adalah salah satu buku terlaris di dunia dengan 36 juta eksemplar (hingga Agustus 2005) dan telah diterjemahkan ke dalam 44 bahasa, termasuk Indonesia. Di Indonesia diterbitkan oleh penerbit Serambi Ilmu Semesta (ISBN 979335807) pada tahun 2004.

Menggabungkan gaya detektif, thriller dan teori konspirasi, novel ini telah membantu mempopulerkan perhatian terhadap sebuah teori-teori tentang legenda Piala Suci (Holy Grail) dan peran Maria Magdalena dalam sejarah Kristen - teori-teori yang oleh Kristen dipertimbangkan sebagai ajaran sesat dan telah dikritik sebagai sejarah yang tidak akurat. Oleh Ron Howard Novel ini kemudian diangkat ke layar lebar.
The Da Vinci Code yang menghebohkan tersebut pada pemutaran perdananya 17 Mei di Festival Film Cannes, tidak mendapatkan tanggapan yang istimewa. Meskipun begitu film ini mampu mencetak angka box office hingga mencapai U$217,536,138.

Film yang dibuat dengan anggaran US$125.000.000 ini, mampu menyedot kalangan publik untuk melakukan kritik, berbagai macam judul buku pun terbit yang isinya hanya mengulas benar tidaknya dibalik Novel The Da Vinci Code yang Best Seller ini.

Ron Howard sebagai sutradara yang pernah berhasil memenangkan Academy Award sebagai Best Director pada film Beautiful Mind, mampu memvisualisasikan cerita novel The Da Vinci Code dengan gamblang dan mendetail. Sepanjang Cerita, penontonpun akan diajak berdebar-debar mengikuti jalan ceritanya. Dan penonton yang belum pernah membaca novelnya akan dibuat betah melihat adegan demi adegan dalam filmnya yang kelak akan menimbulkan sugesti untuk membaca/membeli novelnya pula.

Download filmnya disini : 

Sabtu, 31 Juli 2010

Memoirs of a Geisha (2005)

Memoirs_of_a_Geisha_PosterGenres: Drama, Romance and Adaptation
Sutradara: Rob Marshall
Pemain: Ziyi Zhang, Ken Watanabe, Michelle Yeoh, Koji Yakusho, Youki Kudoh 


Memories of Geisha adalah sebuah film yang diadaptasi dari novel yang berjudul sama. Film garapan sutradara Rob Marshall ini berhasil masuk pada 6 kategori nominasi diajang pala Oscar (Academy Awards) 2006, namun hanya berhasil menyabet 3 piala untuk kategori Sinematografi, Rancang Kostum dan Tata Seni Terbaik.

Film produksi Amblin Entertainment kepunyaan Steven Spielberg ini mengisahkan perjalanan seorang Geisha hingga menjadi terkenal dan dipuji. Kisahnya berawal dari dijualnya Chiyo (Suzuka Ohgo) dan kakaknya Satsu kepada seorang makelar oleh bapak mereka sendiri di saat ibu mereka sedang terbaring sakit di tempat tidur. Tiba di distrik Gion, Chiyo dibeli seorang pemilik rumah geisha bernama Nitta, sementara Satsu dipekerjakan di sebuah tempat pelacuran.

Sejak kehadirannya dirumah Nitta, Chiyo langsung menarik perhatian. Hingga menimbulkan rasa sirik Hatsumomo (Gong Li) sebagai seorang Geisha senior yang tinggal di tempat yang sama. Hatsumomo dan Nitta memperlakukan Chiyo sebagai pembantu.

Mendengar kabar meninggalnya kedua orang tua dan kaburnya sang kakak entah ke mana membuat Chiyo sangat sedih dan frustasi. Di tengah keputusasaannya, ia bertemu dan bercakap-cakap dengan seorang pria ramah yang dikenal dengan sebutan Chairman (Ken Watanabe). Pertemuan yang sangat berkesan itu membuatnya jatuh cinta itu menjadi titik awal pendorong semangat Chiyo menjadi seorang geisha. Tujuannya agar bertemu lagi dengan Chairman

Saat tumbuh remaja, jalan menjadi sebagai geisha berjalan mulus bagi Chiyo. Semuanya tidak lain berkat Mameha (Michelle Yeoh), geisha paling sukses di Gion. Oleh geisha yang merupakan saingan berat Hatsumomo, Chiyo ‘dipinjam’ dari Nitta untuk dididik sebagai geisha magang. Ia mendapat nama baru: Sayuri (Ziyi Zhang).

Kesuksesan Sayuri menjadi Geisha benar-benar menimbulkan persaingan bagi Hatsumomo. Tak sampai disini upaya mencari cinta sejatinya sang Chairman banyak menemui kendala. Mulai dari kehadiran Nobu yang mulai menyukai Sayuri hingga menimbulkan cinta segi tiga, hingga sayuri harus terpisah dengan Chairman saat terjadi perang dunia kedua.
Pertemuannya kembali dengan dengan Chairman dan juga Nobu yang sama-sama ingin menjalin hubungan cinta lebih jauh dengannya kembali menimbulkan dilema tersendiri bagi Sayuri, hingga ia merancang suatu rencana yang sayangnya dikhianati oleh temannya sendiri.

Kisah sang geisha dalam mencari cinta sejati ini cukup mengharukan. Dramatis tapi berkesan. Namun ending-nya ternyata dibikin happy.

Film berdurasi 2 jam 24 min ini mencoba meyakinkan penonton bahwa Geisha bukanlah pelacur, Geisha adalah artis dengan keterampilan berkesenian yang pada masa itu, menjadi ikon hiburan para borjuis di Jepang.

Download filmnya disini
Memoirs of a Geisha (2005) Part 1 and Part 2

Kill Bill (Volume 1&2) (2003 & 2004)

kill bill 12Genre : Action/Crime/Thriller
Sutradara : Quentin Tarantino
Pemain : Uma Thurman,David Carradine,Lucy Liu, Daryl Hannah,Michael Madsen


Film keempat karya Quentin Tarantino ini berkisah tentang kepahlawanan seorang wanita yang dihadirkan dalam dua seri, Kill Bill - Vol.1 dan Vol.2.
Dalam Kill Bill - Vol.1 karakter utama diperankan oleh David Carradine seorang tokoh jahat yang mengatur kelompok elite
Deadly Viper Assassination Squad (DIVAS). Semua pembunuh bayaran tersebut dinamai dengan kode ular berbisa dan yang paling mematikan adalah The Bride alias Black Mamba (Uma Thurman), bekas kekasih Bill.

The Bride nyaris terbunuh dengan keji oleh teman-teman dan Bill sendiri. Ironisnya, The Bride tengah hamil dan ia sengaja dibiarkan mati pelan-pelan dengan mengenaskan oleh sang bos, Bill. Celakanya, The Bride masih tetap hidup kendati sempat koma. Begitu pulih The Bride mencoba menuntut balas dengan sasaran terakhir Bill, sang bos. Satu per satu anggota DiVAS dilibasnya setelah ia menimba ilmu pedang samurai pada Hattori Hanzo (Sonny Chiba, aktor legendaris film-film laga Jepang). Konon, Hattori Hanzo adalah guru O-Ren Ishii alias Cottonmouth. Sehingga untuk membantai sang jago samurai bergurulah sampai ke negeri Timur pada Hattori.

Dalam Kill Bill Vol 1. cerita memang berakhir menggantung, karena beberapa anggota DiVAS masih berkeliaran alias belum dilibas termasuk sang Bos. Tarantino memang sengaja membaginya menjadi 2 sekuel karena dalam satu durasi film normal belum cukup untuk menuntaskan cerita dan adegan-adegan yang membuat penonton selalu bertanya-tanya, dimana Bill?

Kill Bill Vol. 2 pun rilis setahun berikutnya. Ceritapun berlanjut, The Bride kembali mencari Bill dan tentunya dia tetap harus menyusuri mencari informasi melalui anak buah Bill yang masih hidup. Dan selama penyusuran, The Bride harus mempertaruhkan nyawanya. Pertarungan demi pertarungan pun terjadi. Hingga pada akhirnya bertemu juga dengan Bill. Anehnya dalam Ending film, pertarungan Bill dengan The Bride dibuat tidak seperti baku hantam dengan anak buahnya. Tarantino lebih menonjolkan pertarungan emosional melihat hubungan keduanya pernah menjadi sepasang kekasih, meski akhirnya Bill harus mati juga.

Quentin Tarantino yang pernah diacungi jempol lewat Pulp Fiction (John Travolta) yang berhasil menggondol piala Cannes sekaligus Oscar, kembali mencoba mengekspresikan kepiawaiannya dalam menggarap film yang penuh estetika, kekerasan dan berbalut black comedy.

Simak saja adegan-adegan dan Plot cerita dalam Kill Bill, betul-betul diurai secara berbingkai. Peristiwa demi peristiwa dilihat dari macam sudut pandang The Bride. Ia berkisah bak mendongeng pada penonton, mulai dari tengah, kembali ke awal, ke awal lagi sampai pertengahan lagi. Tak jadi soal The Bride/Black Mamba yang begitu cepat pulih selama 13 jam setelah koma. Yang penting adalah susunan cerita tetap berkaitan hingga alur cerita tetap bisa dinikmati.

Keindahanpun disuguhkan pada permainan Sinematografi yang mencampuradukan warna, tampilan, hingga sudut pengambilan gambar. Bahkan dalam Kill Bill Vol. 2, Tarantino menyuguhkan sebuah gambar kartun animasi, meski terkesan aneh tapi justru disitulah estetikanya dan cerita tetap mengalir sempurna dan gamblang, karena Tarantino betul-betul mendeskripsikan tokoh-tokohnya secara jelas, sehingga penonton yang awalnya bertanya siapa sih tokoh ini?, dilain adegan, flash back pun dimunculkan untuk memberikan penjelasan.

Sayangnya adegan pertarungan, khususnya adu pedang, Tarantino terlalu mengeksplor adegan-adegan yang mestinya tidak mungkin dilakukan oleh orang biasa, model terbang kesana kemari, sehingga terkesan ikutan-ikutan gaya film silat ala mandarin atau the Matrix.

And kita tunggu aja kelanjutannya di Kill Bill Vol III yang bakal rilis 2014.

Download filmnya disini :
Kill Bill Vol I (Part 1 and Part 2)
Kill Bill Vol II

Derailed (2005)

Derailed Genres : Drama/Thriller
Sutradara: Mikael Hafstrom
Pemain : Clive Owen, Jennifer Aniston, Vincent Cassel, Melissa George


Perselingkuhan bisa membawa petaka, itulah inti pesan yang disampaikan dari film ini.

Dikisahkan pada bulan Oktober seperti biasa Schine (Clive Owen) ketinggalan kereta untuk menuju tempat bekerja setelah memulai aktivitas pagi hari dengan bangun dan sarapan bersama istri, dan putri semata wayangnya yang mengidap diabetes akut. Ketinggalan kereta memaksa Schine terburu-buru dan tidak lagi sempat membeli tiket. Malangnya pada saat pemeriksaan, Schine pun tak membawa uang sepeserpun untuk membayar denda. Beruntung ada seorang wanita cantik dan seksi yang mau membayarkannya. Inilah awal perkenalan Schine dengan Lucinda Harris (Jennifer Aniston).

Merasa berutang budi, Schine berniat membayar utang esok harinya. Situasi ini sekaligus sebagai alasan agar bisa mengenal lebih dekat Lucinda. Perkenalanpun berujung di meja makan. Dimata Schine, Lucinda tak lebih dari seorang wanita sempurna selain cantik, seksi dan baik, iapun berasal dari kalangan eksekutif yang mengaku bekerja sebagai konsultan keuangan. Tak heran bila Schine tak lagi bisa menahan diri melihat kecantikan dan kebaikan Lucinda.

Pada bulan November usaha Schine mendekati Lucinda menunjukkan hasil. Kedekatan mereka tampak semakin lengket dan mesra meski keduanya sudah sama-sama punya pasangan. Schine tak segan-segan lagi membohongi istrinya hanya untuk bisa memiliki waktu bersama Lucinda. Suatu malam selepas menghabiskan pesta di sebuah pub, kencanpun berlanjut di sebuah hotel.

Keduanya tak ubah seperti pasangan anak muda yang tengah dimabuk cinta. Namun tak disangka kencan yang mestinya menjadi momen indah bagi keduanya berubah menjadi peristiwa yang mengerikan. Betapa tidak, seorang pria bersenjata La Roche (Vincent Cassel) masuk dan menodongkan senjata saat keduanya siap memadu kasih. Bukan saja Schine dan Lucinda harus kehilangan seluruh uang tetapi hal yang tak bisa terlupakan bagi keduanya adalah Lucinda diperkosa dihadapan Schine yang terkapar tak berdaya.
Tak hanya sampai disitu, pada bulan Desember rentetan masalah terus menghinggapi Schine. Setelah Lucinda meminta Schine untuk tidak lagi menemui dirinya, Schine malah menjadi sapi perahaan La Roche dengan memeras uang sebagai imbalan untuk tidak membocorkan perselingkuhanya dengan Lucinda. Tak ada pilih lain selain memenuhi permintaaanya karena bila tidak rumah tangganya bisa hancur. Uang sebesar 20 ribu dolarpun dikucurkan.

Sejak bertemu Lucanda kini hidup Schane benar-benar berubah penuh dengan kebohongan, kejahatan, kekerasan dan penggelapan dan ini terjadi dalam waktu cukup singkat yakni tiga bulan.

Derailed yang disadur dari novel best seller berjudul sama karya James Seigel menyuguhkan alur cerita yang apik dan eksplorasi konflik yang yang tertata cukup rapi. Meski 15 menit pertama cerita relatif datar, selebihnya cerita perlahan-lahan mulai menarik dan cukup mengangkat adrenalin seiring meningkatnya konflik sehingga membuat gw  tak ingin lekas-lekas beranjak dari tempat duduk.

Download filmnya disini Derailed part I & part II

Spiderman (2002), 2 (2004) & 3 (2007)

Spiderman123Genres : Action/Adventure, Fantasy and Adaptation
Directed by : Sam Raimi
Pemain : Tobey Maguire, Kirsten Dunst, James Franco


Spiderman masuk sebagai salah satu film Box Office dan menjadi film favorite di seluruh belahan dunia pada saat peluncurannya. Di Amerika kesuksesan Spidermen 1 yang mencetak angka US$ 403,706,375 berulang pada sequelnya Spiderman 2 yang riiilis dua tahun berikutnya sebesar US$373,377,893.(menyamai kesuksesan Trilogy The Lord of The Ring) Dan kedua film ini meraih penghargaan sebagai film favorite di versi MTV Movie Awards pada tahun rilisnya.

Film Superhero yang satu ini memang apik digarap oleh sang Sutradara (Sam Raimi), penggambaran tokohnya yang diangkat dari komik terbitan Marvel ini betul-betul hidup dan nyata (Bandingkan dengan Hulk (Eric Bana) yang sangat terkesan animasi). Dipadu dengan visual effect yang rapih.

Skenario yang dikembangkan oleh David Koepp dan Alvin Sargent dari komiknya langsung ini memang sangat bagus. Bila dibandingkan dengan film superhero lain (Superman, Fantastic Four, Batman dll), penggambaran sisi-sisi kemanusiaan dengan berbagai masalahnya (sisi drama) sangat terasa disini, meskipun film ini berkisah tentang superhero.

Pada Spiderman sequel pertama, ada adegan yang paling gw inget yaitu sebuah dialog yang diucapkan paman Ben untuk mengingatkan Peter saat hendak meninggal dunia, dan pesan ini patut kita ingat pula, yaitu ”Dibalik kekuatan yang besar, terdapat tanggung jawab yang besar pula”.

Kisah cintanya dengan MJ yang  berlanjut hingga ke Spiderman 2 pun nampak sekali penggambaran sisi kemanusiaan sang superhero disini, yaitu dia juga ingin merasakan arti cinta, memiliki cemburu, pengorbanan dll. Dilain pihak dia harus mengubur dalam-dalam semua hasratnya dan menjauhkn MJ dari masalah, karena perannya sebagai Spiderman yang bertanggung jawab menyelamatkan nyawa manusia, dan banyak dibenci oleh musuh-musuhnya.

Di Spiderman 2, adegan perasaan Harry Osborn (sahabat Peter) yang berkecamuk setelah mengetahui siapa dibalik topeng Spiderman sesungguhnya yang telah menghilangkan nyawa ayahnya Norman Osborn alias si Green Goblin, perasaan dendam yang selama ini dia sematkan kepada sang pembunuh ayahnya, harus berkecamuk melawan rasa persahabatannya dengan sang pembunuh yang ternyata adalah Peter sahabatnya sendiri.

Dan di Spiderman 3 akan digambarkan pertarungan antar dua sahabat ini (gile…), dan tentunya dengan Action dan Visual Effect yang semakin kreen.

Sebagai superhero pujaan, Sam Raimi berniat untuk terus menggarap Sequel-sequel berikutnya tanpa ada embel-embel Spiderman Begin, Spiderman Return, Spiderman Forever apalagi Spiderman and Spiderwoman. Tapi akan terus dibuat dengan istilah Spiderman 1, 2, 3, dan seterusnya entah sampai berapa sequel. “Jadi gak mati judul” katanya. Tapi cerita tetap berkembang dan pada setiap sequel akan memunculkan monster/musuh-musuh baru setelah “Green Goblin” , “Doc Ock” dan “Sandman and Venom” sesuai cerita dalam komiknya.

Ketiga film ini memang layak menjadi koleksi. Disamping menghibur, film ini memiliki pesan yang baik. Seperti kata Paman Ben tadi. Koleksi pula Original Soundtracknya (Train, Jet, Maroon5,dll), Kreen banget! kamu bisa googling langsung.

Btw Spiderman 4 bakal Rilis 6 May 2011 kita tunggu nyo....

Download filmya disini :
Spiderman 
CD 1 and  CD 2
Spiderman 2
CD 1 and CD 2
Spiderman 3






SAW 1 - 6 (2004 - 2009)

Genres : Suspense/Horror and Sequel
Sutradara : James Wan (SAW 1) dan Darren Lynn Bousman (SAW 2, 3, 4), David Hackl (SAW 5), Kevin Greutert (SAW 6)

Pemain : Leigh Whannell, Cary Elwes, Danny Glover, Ken Leung, Dina Meyer (SAW 1) Donnie Wahlberg, Shawnee Smith, Tobin Bell, Franky G, Glenn Plummer (SAW 2), Tobin Bell, Shawnee Smith, Bahar Soomekh, Angus MacFadyen, Dina Meyer (SAW 3) and Many Moore...

Bayangkan ketika anda terbangun dari tidur, tiba-tiba anda sudah berada dalam sebuah ruangan yang anda sendiri tidak tau dimana itu, dengan posisi kaki yang sudah dibelenggu rantai, dan kepala sudah dipasangi mesin pegas penghancur tulang kepala. Kemudian anda dilibatkan dalam sebuah permainan sang psikopat bertopeng, dengan hadiahnya berupa kunci untuk melepas semua jeratan itu, dan anda tahu dimana posisi kunci itu berada?  kunci tersebut disematkan didalam kelopak mata anda. (Huh, mengerikan!)
SAW3
Yah, inilah salah satu metode pembunuhan sang psikopat yang digambarkan dalam sixlogy film SAW, disamping permainan-permainan lain yang lebih tegang dalam setiap sequelnya. Entah kenapa sang sutradara mengambil judul SAW yang berarti gergaji. Memang dalam setiap sequelnya, muncul adegan dimana sang korban rela memotong tangan atau kakinya demi keluar dari permainan mematikan tersebut. Dan dalam setiap sequelnya hadir diceritakan seorang detektif yang berupaya memecahkan setiap kasus tersebut, yang memaksanya untuk terlibat juga dalam permainan tersebut.

Film ini merupakan salah satu film horror yang memiliki kualitas cerita yang berbobot, karena sepanjang cerita penonton akan selalu dibuat bertanya siapa sebenarnya pelaku dibalik semua ini, bahkan ketika saya menonton tebakan saya ternyata semuanya salah mengenai pelaku. Dan selama nonton film ini jangan sekali-kali anda lepas dari setiap adegan dan dialog yang ada, karena bagian ini akan akan menjadi penjelas pada saat endingnya. Memang pada bagian awal cerita mungkin agak susah dimengerti, hingga film akan semakin jelas ketika menjelang 30 menit sebelum film habis. Tapi tetap, pada bagian endingnya selalu menyisakan sebuah pertanyaan. Entah apa ini cara sang sutradara untuk terus memproduksi sequel-sequel berikutnya.

Yang jelas, jangan ngaku penyuka film horor kalau belum nonton film yang satu ini. dijamin selama nonton kamu akan dibuat tegang. Syaratnya jangan nonton bajakan bisokop, kalau bisa suara pake sound system dan layar jelas, karena tampilan dalam setiap adegan film ini sebagian besar dibuat gelap dan malam. Meskipun begitu ini film ini bukan film horor basi yang hanya mengandalkan teriak-teriak korban saja, dan iringan suara musik yang menyeramkan mengagetkan (layaknya film indonesa, red) tapi juga cerita yang bagus. Bila dibandingkan dengan sequel Scream (Neve Campbell), film ini lebih berbobot. Scream ceritanya mudah dipahami, terkadang ditengah cerita kita sudah tau siapa dalang dibalik setiap pembunuhan itu. Tapi film yang ini pokoknya dijamin, kalau nonton cuma sekali, kamu akan susah memahami. Dan buat yang takut darah, siap-siap tutup mata saat terjadi pemotongan kaki dan penyiksaan organ tubuh lain. (Sadis!)

Download filmnya disini :
SAW I
SAW II
SAW III
SAW IV
SAW V
SAW VI

Hostel Part I (2006) & II (2007)

HostelGenre : Mysteri, Horror & Thriller
Sutradara : Eli Roth
Pemain : Jay Hernandez, Derek Richardson, Eythor Gudjonsson, Jana Kaderabková, Jennifer Lim (HOSTEL I), Lauren German, Heather Matarazzo, Bijou Phillips, Roger Bart, Richard Burgi (HOSTEL Part II)


Apa jadinya kalau anda yang sedang berlibur ditempat wisata yang sangat indah, sementara tanpa sepengetahuan anda, didalam kawasan tersebut anda dengan tubuh dan jiwa anda telah dilelang dan diperdagangkan untuk jadi buruan laksana seekor rusa, macan, buaya atau sejenis hewan buruan lainnya. Di tempat tersebut ada akan dikejar, diincar, dimata-matai hingga anda terjerat dan terperangkap, untuk kemudian disembelih dan dicincang-cincang laksana daging buruan.

Ini dia Satu lagi film yang bener-bener bikin bulu kuduk gw merinding, bukan karena hantu atau monster, tapi karena pembunuh berdarah dingin yang terorganisir dan secara sadis membunuh pelan-pelan korbannya laksana hewan buruan.

Di HOSTEL I, Dikisahkan dua orang mahasiswa badung Paxton dan Josh, hendak berkeliling eropa disana dia bertemu dengan teman baru Oli. Layaknya pemuda Amerika pada umumnya, mereka ingin have fun, dugem, bahkan bercinta dengan gadis-gadis eropa sana. Oli yang tahu bener Eropa mengajaknya menemui seorang teman yang bisa memberikan informasi dimana tempat keren yang banyak gadis-gadis muda cantik. Ditunjuklah “Slovakia” sebuah kota kecil dipegunungan eropa. Disanalah mereka menikmati petualangan sex gila. Hingga pada suatu pagi Oli mendadak hilang secara misterius.

Pencarian Oli membawa Paxton dan Josh ke dalam sarang komplotan pembunuh berdarah dingin yang terorganisir bahkan memperdagangkan nyawa, dijuluki “Elite Hunting”, bermarkas disebuah gedung tua yang menyerupai museum. Disanalah kengerian dan ketegangan mulai terjadi.

Kelanjutannya di HOSTEL Part II, selain menjadi jawaban sequel pertamanya, pada Hostel Part II juga dikisahkan giliran 3 orang mahasiswi Amerika, dan petualangannya. Ketegangan-ketegangan muncul saat salah satu tokohnya berupaya menyelamatkan dirinya dari buruan.

Kedua film ini selalu menyisakan tanda tanya diakhir ceritanya, dan sepertinya bakal dibuat kelanjutannya.
Adegan sadis dalam film ini saya kasih jempol 4 alias keren untuk effectnya. Bisa dibilang ketegangan film ini menyaingi film SAW dan banyak menuai kritik, karena secara vulgar mempertontonkan adegan yang kalau di Indonesia pasti disensor, bahkan film ini memang dilarang beredar di bioskop kita. Buat yang takut darah Don’t see it!!

Download filmnya disini :
Hostel Part I
Hostel Part II

Jumat, 30 Juli 2010

Pirates of The Caribbean I (2003), 2 (2006), 3 (2007)

Genres : Adventure/Fantasy/Comedy
Sutradara : Gore Verbinski
Pemain : Johny Depp, Orlando Bloom, Keira Knightley


Kisah petualangan bajak laut yang satu ini memang kudu kamu tonton, selain kocak, cerita, aksi dan spesial effectnya pun patut diacungi jempol. Film petualangan Captain Jack Sparrow ini sudah dibuat 3 sequel yaitu Pirates of The Caribbean : The Curse of The Black Pearl (2003), Pirates of The Caribbean II : Dead Man’s Chest (2006) dan Pirates of The Caribbean III : at Worlds End (2007)

Captain Jack Sparrow (Johny Depp) ini adalah seorang bajak laut pada abad 17, namanya berkibar di kawasan Karibia, sebagai pimpinan bajak laut yang eksentrik dan sedikit nakal. Pada sequel pertamanya dikisahkan upayanya merebut kembali kapal Black Pearl miliknya yang dicuri anak buahnya Captai Barbossa (Geoffrey Rush). Dan disitulah awal pertemuannya dengan Will Turner (Orlando Bloom), Will Turner adalah seorang pandai besi yang tinggal di Port Royal, kekasihnya Elizabeth diculik Captain Barbossa. Karena punya kepentingan yang sama Jack Sparrow dan Will Turner bekerja sama untuk menghancurkan Captain Barbossa. Sementara pada Sequel keduanya Captain Jack Sparrow dikisahkan punya hutang kepada legendaris Davey Jones (Bill Nighy), kaptain dari kapal berhantu Flying Dutchman. Jack harus menemukan cara untuk menebus hutangnya atau lainnya akan hancur dan menjadi budak selamanya. Petualangan dalam mencapai misinya, Jack harus berhadapan dengan monster gurita raksasa.

Petualangan Jack Sparrow ini dibuat dengan nuansa komedi yang gokil abis. Ketika tejadi perang atau disaat-saat berbahaya pun sang sutradara tetap menyempilkan bumbu-bumbu kocak yang bikin penonton gak merasa bosan dengan adegannya.

Karakter Depp dalam perannya sebagai Jack Sparrow terinspirasi dari sang gitaris Rolling Stones Keith Richards, yang juga menjadi cameo pada seri At World's End, dan Pepé Le Pew (dari serial animasi Looney Tunes). Depp mengatakan bahwa ia membayangkan seorang bajak laut adalah "seperti rock star di zaman mereka" dan dia lebih senang memainkan Sparrow dengan "sexually ambiguous" (laki-laki bersifat seperti wanita).

Peran Depp sebagai Jack di bagian pertama film Pirates of the Caribbean (PotC) membuatnya dinominasikan dalam Academy Award untuk Aktor Terbaik. Penulis cerita PotC Ted Elliott dan Terry Rossio membandingkan karakter Jack dengan Bugs Bunny dan Groucho Marx dalam komentar DVD (DVD commentary) dalam film pertamanya. Dan Depp mengatakan bahwa selama script film tersebut bagus, ia akan terus bermain sebagai Sparrow bahkan sampai, jika ada, Pirates of the Carribean 7, karena ia sangat mencintai peran yang dimainkannya.WOW!

Pada Sequel ketiganya (Mey 2007), akan menghandirkan aktor asal Hongkong Chow Yun Fat yang akan berperan sebagai Chinese Pirate Sao Feng yang licik, dan disini Jack akan bertemu dengan ayahnya, Kapten Grant Sparrow (diperankan oleh Keith Richards).

Kesuksesan Johny Depp memerankan tokoh Jack Sparrow pada film ini, munculkan dua buku prequel, game video, bahkan wahana Pirates of the Caribbean di Disney, wahana yang menginspirasi film ini, juga menambahkan Jack Sparrow dalam permainannya.

Mau tahu detail ciri khas tentang Kaptai yang satu ini? mulai dari penampilan, perilaku, senjata kesayangan, sikap, peralatan dll. Klik aja artikelnya di Behind the Scene. 

Download filmya disini :

Music And Lyrics (2007)

Genre : Comedy Romance
Sutradara : Marc D. Lawrence
Pemain : Hugh Grant, Drew Barrymore, Kristen Johnston, Jason Antoon, Billy Griffith

 
Sekali lagi Hugh Grant kembali bikin gw gregetan ngeliatin kisah cintanya dalam film. Di film ini Hugh Grant di pertemukan dengan aktris mungil sexy Drew Barymore.

Film ini ceritanya simpel, berawal dari Alex Fletcher (Hugh Grant) adalah seorang mantan personel grup band era 80an POPs yang pernah booming dieranya. Sekedar bernostalgia Alex tidak ingin bakat yang selama ini dia punya hilang begitu saja.

Hingga pada kesempatan tertentu, kharisma dan talentanya sebagai musikus kembali bergelora saat bertemu seorang diva Cora Corman (Halley Bennet), Cora mengajaknya untuk menulis lagu dan berduet, tapi ada sebuah masalah, Alex sudah 1 tahun lebih tidak membuat sebuah lagu, sementara Cora hanya memberi waktu yang sangat singkat, supaya lagu itu bisa masuk dapur rekaman.

Diluar dugaan Sophie Fisher (Drew Barrymore) seorang tukang siram bunga di apartemen Alex yang rutin setiap pagi dan sore datang ke apartemennya. Saat Alex sedang sibuk merangkai lirik dan nada di depan pianonya, tanpa sengaja Sophie bersenandung dengan rangkaian lirik yang memikat Alex. Saat itulah Alex tertarik dengan kepandaian Sophie dalam merangkai kata-kata hingga dia mulai merayu serta membujuk Sophie untuk mau membantunya merangkai sebuah lagu. Meski agak alot akhirnya Sophie menerima juga tawaran itu.

Kelucuan mulai muncul saat kata demi kata mencoba dirangkai oleh Sopie dan Alex, hingga romansa percintaanpun muncul.

Lagu telah tersusun, Cora telah setuju, dan lagu siap direkam. Tapi diluar dugaan, Cora melakukan perubahan pada gaya pembawaan lagunya menjadi erotis, seperti gaya lentur lengketnya Shakira. Pokoknya mulai timbul kelucuan-kelucuan disini. OK Banget dah filmnya....dan asal tahu aja, kalau lagu yang behasil diciptakan tersebut, bener-bener dinyanyiin langsung oleh Hugh Grant, bahkan secara keseluruhan lagu OST film ini Hugh Grant sendiri yang membawakannya. salah satu single hits yang asyik banget "Way back into Love" kamu bisa googling mp3nya.

Download filmnya disini